Sebuah novel tahun 2001 karya
Jeffery Deaver : The Blue Nowhere
menggambarkan bagaimana luasnya dunia maya dengan kemungkinannya yang tidak
terbatas. Sifatnya yang luas ini memang memberi manfaat yang sangat banyak,
ketersediaan informasi yang berlimpah hingga sebagai ajang interaksi antar
manusia dalam jejaring sosial. Namun di sisi lain, keleluasaan internet juga
memiliki resiko yang sangat tinggi, seorang kriminal yang sudah ahli dan
menguasai betul dunia maya bisa membuat kerusakan yang sangat brutal dan
kemudian kabur begitu saja, dengan kemampuannya mengelabui para polisi cyber.
Dalam dunia hacking, pelaku
kriminal yang menerobos masuk dan mencuri data ataupun merusak suatu sistem
biasanya disebut black-hat hacker
yaitu hacker yang menerobos masuk ke dalam suatu sistem kemudian mencuri
data-data untuk kepentingan pribadi. Kemudian ada juga istiliah white-hat hacker yang mendapat izin
terlebih dahulu dari pemilik sistem sebelum menerobos masuk, hal ini bertujuan
untuk mencari celah-celah keamanan dan kemudian menutupnya agar tidak bisa
dimasuki oleh pencuri data. Gray-hat
hacker berada di tengah-tengah, misalnya dengan tidak meminta izin terlebih
dahulu untuk menerobos masuk ke sistem tetapi kemudian memberitahu pemilik
sistem tentang kelemahan pada keamanannya dan menganjurkan agar menambal
celah-celah keamanan tersebut. Bagaimanapun juga penerobosan masuk tanpa ijin
merupakan tindakan ilegal, meski gray-hat mengklaim tidak pernah mengambil data
namun hal itu tidak dapat dipercaya begitu saja.
Pada postingan kali ini saya akan
mencoba share informasi mengenai 7 Serangan Hacker Terbesar sejauh yang pernah
saya amati. Sebenarnya mungkin masih banyak kasus-kasus serangan yang jauh
lebih besar lagi kerusakannya namun tidak di publikasikan karena kepentingan kredibilitas
dan rahasia perusahaan. Namun beberapa yang saya share di bawah ini sudah dapat
menjadi contoh bahwa serangan hacker baik yang berasal dari black-hat maupun
gray-hat tidak akan terduga kapan dan siapa targetnya, sehingga kita dituntut
bijak dalam menggunakan internet khususnya yang berkaitan dengan data-data
sensitif milik kita.
eBay
Mei 2014, eBay mengumumkan bahwa
telah terjadi serangan hacker pada sistemnya. Pihak eBay pun menganjurkan para
user untuk mengganti password dan meyakinkan bahwa tidak ada
satupun data penting yang berkaitan dengan informasi finansial yang hilang. Hal
ini dikarenakan pihak eBay menyimpannya di tempat terpisah dan dienkripsi. eBay
mengungkapkan bahwa serangan hacker tersebut terjadi antara Februari dan Maret,
dan telah mencuri data-data pengguna seperti username, password, nomor telepon,
dan alamat asli. Tidak tanggung-tanggung, data-data tersebut dicuri dari 233
juta pengguna eBay. Meski eBay tidak mengungkap siapa penyerangnya, namun
organisasi Syrian Electronic Army (SEA) mengklaim bertanggung jawab atas
serangan tersebut. SEA yang terkenal sebagai organisasi kriminal ini
mengaku tidak mencuri data apapun dan menyebut itu hanya operasi hacking yang
biasa-biasa saja, tanpa ada tujuan tertentu.
Operation Shady RAT
Tahun 2012, perusahaan McAfee
mengungkap operasi rahasia yang dinamai Operation Shady RAT, RAT merupakan
kependekan dari Remote Access Control. Operasi ini dimulai pada tahun 2006 dan
berlanjut hingga 2010. Jaringan dari 72 organisasi besar di seluruh dunia
menjadi target dari operasi ini, seperti pemerintahan Amerika Serikat, PBB, dan
beberapa perusahaan teknologi tingkat dunia. McAfee meyakini adanya negara
tertentu yang menjadi dalang dari operasi ini, namun enggan menyebutkan negara
mana yang dimaksud. Meski begitu, para ahli percaya bahwa negara yang
dimaksudkan adalah Cina.
Montana Health Department
Montana, sebuah negara bagian di Amerika
Serikat telah mengalami serangan cyber pada departemen kesehatannya pada bulan
Juli tahun lalu. Serangan ini beresiko pada data-data keluarga 1,3 juta orang penduduk
Montana. Data-data seperti nomor jaminan sosial, catatan medis, nama alamat
serta akta lahir, termasuk yang paling beresiko adalah data perbankan para pekerja di
departemen kesehatan tersebut. Tidak jelas apakah hacker telah berhasil membawa
lari data tersebut, karena jika iya maka data-data pribadi semacam itu dapat
diperjual-belikan di black market.
TJX
Sebuah perusahaan fashion
terkemuka TJX mengumumkan bahwa pihaknya telah menjadi korban serangan hacker
pada tahun 2007 lalu. Pihak TJX mengungkap bahwa sebanyak 45 juta data kartu
kredit pelanggannya telah dicuri. Hal ini masih diragukan karena banyak ahli
yang mengatakan bahwa data tersebut tidak hanya sebatas 45 juta pelanggan,
namun 96 juta orang telah dicuri data kartu kreditnya dari serangan tersebut. Serangan
tersebut dilancarkan dari jaringan WiFi salah satu TJ Maxx Shops.
Heartland Payment Systems
Masih dengan pelaku yang sama
dari penyerang TJX, kali ini serangan dilancarkan ke perusahaan sistem
pembayaran online di negara bagian New Jersey, Amerika Serikat pada 2009 silam.
Sebanyak puluhan juta data kartu kredit telah dicuri dan lebih dari 175.000
pelaku bisnis terkena dampak dari cyber attack ini.
P.F. Chang’s
Pada bulan Juni 2014, ribuan data
kartu kredit dijual secara online di black market. Data-data tersebut dijual
mulai dari 18 hingga 140 US Dolar. Beberapa bank akhirnya turun tangan dan
melacak bahwa kartu kredit tersebut pernah digunakan di restoran-restoran P.F.
Chang’s pada periode Maret hingga Mei 2014. Serangan
tersebut diketahui berasal dari mesin penjualan di beberapa cabang P.F. Chang’s,
termasuk data kartu kredit dan debit. Pihak P.F. Chang’s akhirnya merespon
dengan mendowngrade sistem mesin pembayarannya menjadi manual dan kemudian
mengupgradenya lagi sehingga data-datanya lebih terenkripsi. Pihak Chang’s
bekerja sama dengan Dinas Rahasia Amerika Serikat untuk menemukan penyerangnya.
Sony Playstation Network
Sebanyak 70 juta data kartu
kredit menjadi ancaman ketika hacker menyerang jaringan Sony Playstation. Sony
akhirnya menutup jaringan gaming nya selama berminggu-minggu dan memberikan
kompensasi games gratis kepada pelanggannya. Siapa penyerangnya memang tidak
pernah diketahui, dan hingga kini diyakini bahwa serangan tersebut tidak
bertujuan untuk mencuri data dan hanya sekedar mempermalukan pihak Sony saja.