Membuat USB Boot / Install Windows Menggunakan Flashdisk

Tulisan saya kali ini akan membahas mengenai cara membuat usb bootable. Kegunaan yang paling banyak yaitu usb bisa digunakan untuk install ulang windows, antivirus rescue disk, backup data, dan sebagainya.

Biasanya untuk install ulang windows maupun booting system non harddisk lainnya menggunakan CD/DVD, namun kekhawatiran yang sering muncul  adalah rusaknya CD/DVD tersebut. Sedikit goresan saja bisa membuat proses booting atau penginstallan menjadi terganggu dan berhenti. Belum lagi jika melihat ROM nya, optic CD/DVD ROM yang sudah lama dipakai biasanya akan lemah dan mengganggu proses booting/install dari CD/DVD yang kita punya. Berangkat dari hal ini penulis coba share mengenai membuat USB bootable, dengan keunggulannya sebagai berikut :

• Tidak khawatir soal CD/DVD rusak atau tergores. Proses install terjamin lancar.
• Membuat CD/DVD ROM anda lebih awet. Semakin sedikit intensitas penggunaan CD/DVD ROM tentunya akan membuat perangkat tersebut lebih awet.
• Fleksibel, bisa dibawa kemana-mana. Anda bisa membantu install ulang komputer teman cukup dengan mengantongi flashdisk saja.

Namun booting lewat USB juga memiliki kelemahan, antara lain sebagai berikut :

• Jika flashdisk terinfeksi virus maka booting biasanya akan terganggu. Berhati-hatilah sebelum mencolokkan flashdisk anda ke komputer, jika komputer sudah ada virusnya maka flashdisk anda akan “terformat ulang” seperti yang diinginkan virus. Maksud dari terformat ulang disini adalah berubahnya system autorun pada flashdisk, disembunyikannya data-data flashdisk anda, maupun perubahan data pada flashdisk yang menyebabkan flashdisk tidak bisa digunakan untuk booting lagi. Solusinya, selalu format ulang flashdisk anda yang digunakan untuk boot. Usahakan setiap sebelum digunakan untuk install ulang format dahulu flashdisk dengan software USB-Boot Maker supaya proses boot hingga ke instalasi tetap lancer.
• Tidak semua software USB-Boot Maker bisa support dengan mainboard atau BIOS tertentu. Pengalaman saya, ada beberapa BIOS maupun mainboard yang langsung boot dari harddisk; padahal flashdisk sudah terdeteksi di mainboard, masih fresh - baru diformat supaya bisa booting, urutan boot juga sudah disetting ke flashdisk, namun booting masih saja melalui harddisk. Setelah search sana sini ternyata memang dari software USB-Boot Maker nya itu sendiri yang tidak support. Solusi nya coba sediakan beberapa software USB-Boot Maker, supaya jika salah satu tidak support anda bisa mengganti dengan software yang lain.

Nah berikut ini beberapa software yang bias anda gunakan untuk membuat flashdisk anda bootable.

 RUFUS. Software pertama yang akan dibahas disini adalah rufus. Penggunaan rufus sangat lah mudah, tinggal jalankan aplikasinya kemudian pilih ISO anda, rufus akan secara otomatis setting semua opsi-opsi lainnya yang paling sesuai dengan ISO anda. Pengalaman saya, rufus juga yang paling cepat dalam menulis/memformat disk anda menjadi bootable.

PowerISO. Saya gunakan sebenarnya untuk membuat CD boot untuk install XP setelah rufus gagal terdeteksi bios (flashdisk terdeteksi namun boot selalu langsung dari harddisk) – kasus ini saya alami di laptop Acer Aspire. Tapi setelah saya lihat ternyata ada pilihan untuk buat usb bootable juga. Langsung dicoba deh, dan berhasil membuat usb boot lewat  PowerISO. Tapi tetap saja booting lewat harddisk, akhirnya balik lagi ke CD boot.

Easy2Boot. Ni dia yang jadi favorit saya, selain karena penggunaannya yang mudah, menu yang interaktif dan user-friendly, software ini juga bisa menampung banyak ISO dalam satu flashdisk. Anda bisa siapkan flashdisk dengan ukuran yang besar kemudian masukknya beberapa ISO ke dalamnya, dan flashdisk anda siap untuk install OS ataupun scan virus dengan rescue disk sekaligus tanpa harus gonta-ganti flashdisk terlebih dahulu. Easy2Boot paling saya rekomendasikan untuk anda gunakan, namun karena pembahasannya butuh space yang agak banyak, anda bisa melihatnya disini.

Terakhir, setelah flashdisk anda siap untuk booting silakan restart komputer anda. Masuk ke BIOS dengan menekan key "Delete" setelah komputer dinyalakan dan setting urutan boot atau biasanya "boot device priority" menjadi boot dari flashdisk anda. Setelah selesai keluar BIOS dan simpan perubahan yang anda buat dan jadi deh, komputer akan langsung boot dari flashdisk anda dan tidak dari harddisk. Tinggal ikuti proses selanjutnya untuk install windows, scan virus, backup data, dan lain-lain.
 Hampir dalam setiap kasus install ulang yang saya lakukan USB Boot selalu bisa diandalkan. Namun ada kalanya -walaupun sangat jarang sekali- USB Boot tidak bisa digunakan karena berbagai faktor seperti boot yang selalu lewat harddisk (boot USB tidak terdeteksi), flashdisk yang terkena virus, mainboard tipe lama yang membuat proses loadingnya lemot, dan lainnya. Usahakan anda juga mempunyai CD/DVD bootable sebagai cadangan jika ternyata flashdisk anda bermasalah. Repot kan kalau harddisk sudah terlanjur diformat tapi flashdisk malah ngadat. Meski ini sangat jarang terjadi, tapi sebaiknya sedia payung sebelum hujan bukan?